Kamerun juga tak ingin kalah. Wakil Afrika tersebut mencoba sesekali menekan lewat umpan-umpan pendek.
Di menit ke 11,tim Meksiko berhasil menggetarkan gawang Kamerun melalui sontekan Giovano Dos Santos memanfaatkan umpan lambung. Namun, pengadil pertandingan menganulir gol tersebut karena dianggap berada dalam posisi offside.
Enam menit berselang, gawang Kamerun kebobolan kembali. Akan tetapi gol Choupo Moting dianggap tidak sah karena berbau offside.
Di menit ke 30, kembali gol Meksiko dianulir. Berawal dari situasi sepak pojok, Giovano Dos Santos berhasil menanduk bola masuk ke gawang Kamerun, tetapi hakim garis mengangkat bendera pertanda offside.
Kedua tim terus berusaha untuk mencetak gol pembuka, di bawah guyuran hujan dan lapangan yang basah.Al hasil, hingga babak pertama selesai, skor 0-0 tetap tak berubah.
Memasuki babak kedua, gantian Kamerun yang mengambil inisiatif serangan di menit-menit awal. Tim asuhan Volker Finke mendapatkan peluang lewat tendangan bebas Benoit Assou-Ekotto di menit ke-58, akan tetapi bola masih melenceng tipis di samping gawang Meksiko yang terbelokkan pagar hidup.
Meksiko akhirnya berhasil unggul lebih dulu lewat gol Oribe Peralta pada menit ke 61. Bomber berusia 30 tahun tersebut mencatatkan namanya di papan skor usai sukses menyambar bola rebound hasil tendangan Dos Santos. Skor 1-0 untuk Meksiko.
Unggul satu bola, Meksiko tak mengendurkan serangan. Pelatih Miguel Herrera justru memasukkan Javier 'Chicharito' Hernandez pada menit ke 74 untuk menambah pundi-pundi gol.
Tim Kamerun mencoba untuk membongkar pertahanan tim Meksiko dengan mengandalkan permainan individual, namun serangan Eto'o dkk selalu kandas oleh pertahanan Meksiko.
Ketika pertandingan memasuki masa injury time, Chicharito mendapat peluang emas. Dalam posisi sendirian, ia menyambar bola yang bergulir di depan gawang, namin tembakannya masih melambung tinggi di atas gawang.
Hingga peluit tanda pertandingan usai, tak ada lagi gol tambahan yang tercipta. Tiga poin menjadi milik Meksiko.
